- Home »
- SUJU dan Berhala Era Modern
Rafdy's Blog
On Senin, 30 April 2012
Beberapa hari yg lalu, ane sempat dengar sebuah pemberitaan bahwa ratusan remaja penggemar boyband Su_Ju asal korsel merasa sangat kecewa, frustasi, sedih bahkan sampai ada yang meraung2 menangis karena gagal bertemu idolanya,…whatss!!? Sampe se khusyuk gitu,..pada hal mereka sudah rela menginap di bandara hanya untuk sekedar melihat personil SuJu sepintas lalu dan yah berlalu begitu saja. Semoga saja mereka bisa mengambil pelajaran bahwa terlalu berharap pada manusia, hanya kekecewaanlah yang akan menyambutmu dengan sukses..,
Ane juga sempat menyaksikan pemberitaan mengenai tiket konser SuJu yg seharga ratusan ribu hingga jutaan rupiah itu habis seketika dalam waktu yang tidak terlalu lama., E.O nya bahkan terpaksa harus mengadakan Konser tsb selama 3 hari berturut2 karena besarnya animo remaja,..luar biasaaa…ane tak yakin klo remaja2 tsb rela utk sekedar menyumbangkan uang sebesar itu ke rumah2 ibadah.

Betapa remaja dan sebagian besar pemuda telah tertipu dan terjebak dalam konspirasi terbesar di zaman ini..
Mereka bahkan tidak segan meniru model rambut, baju atau celana, hingga membeli asesoris yang mirip dengan yang mereka gunakan, atau sekedar ada nama sang idola tertera di kaos atau topi mereka. Mereka juga suka menceritakan dan mendiskusikan kehebatan fansnya kepada teman-teman hingga mungkin memimpikannya saat tidur. Betapa kaum kapitalis telah berhasil mempromosikan berbagai produknya melalui ahli hipnotis terhebat di dunia yaitu “TV”.
Ingatlah temans,..bahwa manusia diciptakan memiliki fitrah berupa ruang kosong dalam hatinya untuk “Memuja” atau mengidolakan sesuatu, jika ruang tersebut tidak diisi dengan Tuhan, maka hal lain akan mengisinya.
Itulah sebabnya mengapa artis2 ini disebut Idola. Ane sempat nyari di berbagai literatur, apa arti sebenarnya dari idola. Idola adalah kata serapan Bahasa Inggris; idol. Lihatlah webster dictionary menjelaskan arti kata ini… An image of a divinity; a representation or symbol of a deity or any other being or thing, made or used as an object of worship; a similitude of a false god.[1913 Webster]Jadi segala sesuatu yang dijadikan objek sesembahan yang mencoba menyamai Tuhan disebut idol. Maka terjemahan paling pas dari kata idol ini dalam Bahasa Indonesia adalah berhala.
Dulu di masa jahiliah sebelum diutusnya para nabi, idola itu berwujud replika bodi orang-orang alim terdahulu.
Sering digambarkan di buku-buku sejarah, para penganut totemisme bersimpuh di hadapan berhala, sambil meminta dan memohon kepadanya. Maka coba kita perhatikan baik-baik sikap dan atitude para pemuja idola di jaman modern, idola yang terdiri dari para artis. Mereka menjerit-jerit dan memohon serta menyanyi dan menangis bersama sang artis. Sehingga jika ada pesan-pesan amoral yang dibawakan oleh sang idola mereka akan langsung mengamininya. Hari ini idola dan mengidolakan menjadi gaya hidup yang diidap sebagian besar manusia. Sehingga tidaklah mengherankan, ketika ada artis yang berzina dan diketahui seluruh khalayak, penggemarnya akan bergeming tak peduli seolah matanya tertutup dari menganggap itu sebuah kesalahan.
Mereka malah memberikan dukungan sepenuh jiwa dan raga. Mereka juga akan sengit menyerang orang-orang yang memprotes atas dasar moral atau keimanan. Tabiat dari pemujaan terhadap berhala adalah tabiat yang takkan dipahami kecuali oleh penganut yang sejalan. Dan puncak dari pengabdian pada sesembahan adalah menyerahkan jiwa dan raga pada sang berhala.
Lihatlah dalam At Taubah ayat 31 :…”Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai rabb selain Allah dan juga menjadikan Al masih bin Maryam sebagai rabb”proteslah Adi bin Hatim yang dulunya nasrani kepada Rasulullah. Dia berkata, “Ya Rasulullah mereka tidak menyembahnya”"Memang benar. Tetapi bukankah mereka mengharamkan yang halal dan menghalalkan yang haram untuk para pengikutnya, kemudian para pengikutnya menguikuti mereka?! Itulah bentuk penyembahan mereka kepada orang alim mereka..
Sedangkan orang yang alim sekalipun bisa saja menjelma jadi berhala. Manakala dia tidak berpijak pada pemahaman yang benar tentang ibadah, atau membuat-buat sendiri ibadah dan diikuti secara membabi buta oleh para pengikutnya. Apatah lagi para idola zaman skr yang menari-nari dan bergantian mempermainkan hati manusia yang lemah.
Semoga dengan terus memperbaiki diri, Tuhan bersedia melimpahkan anugerah-Nya bagi ane dan agan2 skalian semua yang percaya akan KebesaranNya. Wallahu ‘alam
Ane juga sempat menyaksikan pemberitaan mengenai tiket konser SuJu yg seharga ratusan ribu hingga jutaan rupiah itu habis seketika dalam waktu yang tidak terlalu lama., E.O nya bahkan terpaksa harus mengadakan Konser tsb selama 3 hari berturut2 karena besarnya animo remaja,..luar biasaaa…ane tak yakin klo remaja2 tsb rela utk sekedar menyumbangkan uang sebesar itu ke rumah2 ibadah.
Betapa remaja dan sebagian besar pemuda telah tertipu dan terjebak dalam konspirasi terbesar di zaman ini..
Mereka bahkan tidak segan meniru model rambut, baju atau celana, hingga membeli asesoris yang mirip dengan yang mereka gunakan, atau sekedar ada nama sang idola tertera di kaos atau topi mereka. Mereka juga suka menceritakan dan mendiskusikan kehebatan fansnya kepada teman-teman hingga mungkin memimpikannya saat tidur. Betapa kaum kapitalis telah berhasil mempromosikan berbagai produknya melalui ahli hipnotis terhebat di dunia yaitu “TV”.
Ingatlah temans,..bahwa manusia diciptakan memiliki fitrah berupa ruang kosong dalam hatinya untuk “Memuja” atau mengidolakan sesuatu, jika ruang tersebut tidak diisi dengan Tuhan, maka hal lain akan mengisinya.
Itulah sebabnya mengapa artis2 ini disebut Idola. Ane sempat nyari di berbagai literatur, apa arti sebenarnya dari idola. Idola adalah kata serapan Bahasa Inggris; idol. Lihatlah webster dictionary menjelaskan arti kata ini… An image of a divinity; a representation or symbol of a deity or any other being or thing, made or used as an object of worship; a similitude of a false god.[1913 Webster]Jadi segala sesuatu yang dijadikan objek sesembahan yang mencoba menyamai Tuhan disebut idol. Maka terjemahan paling pas dari kata idol ini dalam Bahasa Indonesia adalah berhala.
Dulu di masa jahiliah sebelum diutusnya para nabi, idola itu berwujud replika bodi orang-orang alim terdahulu.
Sering digambarkan di buku-buku sejarah, para penganut totemisme bersimpuh di hadapan berhala, sambil meminta dan memohon kepadanya. Maka coba kita perhatikan baik-baik sikap dan atitude para pemuja idola di jaman modern, idola yang terdiri dari para artis. Mereka menjerit-jerit dan memohon serta menyanyi dan menangis bersama sang artis. Sehingga jika ada pesan-pesan amoral yang dibawakan oleh sang idola mereka akan langsung mengamininya. Hari ini idola dan mengidolakan menjadi gaya hidup yang diidap sebagian besar manusia. Sehingga tidaklah mengherankan, ketika ada artis yang berzina dan diketahui seluruh khalayak, penggemarnya akan bergeming tak peduli seolah matanya tertutup dari menganggap itu sebuah kesalahan.
Mereka malah memberikan dukungan sepenuh jiwa dan raga. Mereka juga akan sengit menyerang orang-orang yang memprotes atas dasar moral atau keimanan. Tabiat dari pemujaan terhadap berhala adalah tabiat yang takkan dipahami kecuali oleh penganut yang sejalan. Dan puncak dari pengabdian pada sesembahan adalah menyerahkan jiwa dan raga pada sang berhala.
Lihatlah dalam At Taubah ayat 31 :…”Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai rabb selain Allah dan juga menjadikan Al masih bin Maryam sebagai rabb”proteslah Adi bin Hatim yang dulunya nasrani kepada Rasulullah. Dia berkata, “Ya Rasulullah mereka tidak menyembahnya”"Memang benar. Tetapi bukankah mereka mengharamkan yang halal dan menghalalkan yang haram untuk para pengikutnya, kemudian para pengikutnya menguikuti mereka?! Itulah bentuk penyembahan mereka kepada orang alim mereka..
Sedangkan orang yang alim sekalipun bisa saja menjelma jadi berhala. Manakala dia tidak berpijak pada pemahaman yang benar tentang ibadah, atau membuat-buat sendiri ibadah dan diikuti secara membabi buta oleh para pengikutnya. Apatah lagi para idola zaman skr yang menari-nari dan bergantian mempermainkan hati manusia yang lemah.
Semoga dengan terus memperbaiki diri, Tuhan bersedia melimpahkan anugerah-Nya bagi ane dan agan2 skalian semua yang percaya akan KebesaranNya. Wallahu ‘alam